Selain Sekolah di Pecinan Juga Ada Bioskop
Pecinan Masa Silam (8)
DI kawasan Pecinan tempo dulu terdapat beberapa sekolah Tionghoa seperti sekolah Hua Qiao Xiao Xue Di San Xiau di Moestraat atau Jl Pintu Dua yang juga disebut Kampoeng Ende. Sekarang telah menjadi Jalan Timor.
Letak sekolah Tionghoa ini adalah di rumah makan Singapore. Selain itu ada juga sekolah Tionghoa Hua Qiao Xiao Xue Di Er Xiau di Jalan Ibudepu yang sekarang bernama Jalan Lombok. Bekas sekolah Tionghoa itu kini telah berubah menjadi Hotel Dinasti.
Selain sekolah, ada beberapa bioskop di Pecinan masa lampau. Seperti di Jalan Pakareppe yang juga disebut Kampoeng Kecap atau sekarang Jalan Lembeh. Bioskop itu dulu bernama Bioskop Sanghai. Kemudian pada tahun 1970 berubah nama menjadi Bioskop Ratu.
Selain di Jalan Pakareppe, di Moestraat atau Jalan Pintu Dua yang juga tersebut Kampoeng Ende, sekarang Jalan Timor, ada juga Bioskop Nan Sing. Dulu disebut Bioskop AA. Di Jalan Bali pun demikian, ada Bioskop Quo Tai dan era 1970 berubah menjadi Bioskop Anda. Sekarang bioskop ini menjadi Makassar Theatre.
Di depan Bioskop Anda ada rumah milik Tionghoa peranakan yang didirikan oleh almarhum Tjoa Goan Lui .
Nama rumah makannya adalah Rumah Makan Dinda. Sampai saat ini Rumah Makan Dinda masih ada dengan bangunan tempo dulunya.
Pada era 1970 Rumah Makan Dinda sangat terkenal dengan nasi campurnya. Hingga saat ini masih banyak warga Tionghoa yang memesan. "Apalagi pada musim cumbeng atau ziarah kubur," kata anak mantu almarhum Tjoa Goan Liu yang dijumpai Tribun pekan ini.
Sementara itu disebrang Jalan Bali, ada Jalan Sumba dan Jalan Serui. Jalan Serui dulu hanya dikenal sebagai Kampoeng Balanda. Menurut tokoh Tionghoa Kadir Gunawan, Kampoeng Balanda bukan berarti dihuni Belanda, tetapi lokasi itu adalah rumah para pejabat Tionghoa peranakan yang dipekerjakan pemerintah Belanda di masa penjajahan.
Tionghoa peranakan dianggap perekat antarsuku yang ada di Sulsel, utamanya di Makassar. Jadi dengan gerbang China Town yang ada sekarang di depan Balaikota Makassar sekarang, itu bukanlah batas Pecinan tempo dulu. (moeh david aritanto)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar