
Pagi itu saya bangun agak cepat, jam didinding menunjukkan pukul 06.00 pagi. Adalah persiapan kami anak NEWTON untuk berolahraga ke Pulau Kayangan (Khayangan). Masing-masing anak NEWTON berangkat sendiri-sendiri langsung menuju kantor Pulau Kayangan yang terletak didepan Benteng Fort Rotterdam, tepatnya di Jalan Ujung Pandang. Kami menunggu sampai guru olahraga kami datang. Setelah membeli Tiket masuk, dan absen diwartakan, maka kami masuk dan siap berangkat ke Pulau Kayangan.
Pulau Kayangan adalah sebuah pulau kecil berpasir putih seluas sekitar 1 ha dan secara administratif termasuk dalam wilayah Kelurahan Bulo Gading, Ujung Pandang, Makassar, Sulawesi Selatan. Lokasinya berjarak ± 0,8 km dari Kota Makassar, tidak jauh dari Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar, atau dapat ditempuh 15 menit perjalanan dengan menumpang perahu boat 36 PK yang khusus disediakan bagi para pengunjung. Pulau ini dulunya bernama Marrouw atau Meraux.
Di Pulau Kayangan, dengan bimbingan guru olahraga kami waktu itu, pak Wongkar, sebelum berenang kami melakukan pemanasan terlebih dahulu. Setelah pemanasan keliling Pulau Kayangan sebanyak dua kali, maka kami semua siap untuk turun berenang, atau belajar berenang, atau bermain volley di air. Pengalaman ini masih membekas di hati kami sebagai anak NEWTON. Sekali peristiwa giliran anak laki-laki yang akan diambil angkanya. Pada saat kami dipanggil, kami mala sembunyi, sehingga guru kami batalkan pengambilan angkanya. Guru kami sangat kecewa waktu itu. Namun kami anggap biasa-biasa saja. Itulah nakal-nakalnya kami sewaktu di SMA. Akan menjadi kenangan yang indah untuk dikenang.
Terakhir kami mendengar bahwa Pulau Kayangan menambah fasilitas kolam renangnya. Dan saya sempat berkunjung ke pulau tersebut pada tahun 2007, bersama anak dan istri. Ini merupakan yang pertama untuk kedua anak saya. Bahwa Pulau Kayangan adalah pulau yang penuh dengan kenangan semasa sekolah dulu. Lihat saja foto-fotonya. Selalu dilatar belakangi dengan laut.
Ada satu teman NEWTON yang sampai saat masih kami cari terus. Dia adalah Cunta’. Dimana dia sekarang? Ada info dari teman yang tinggal di Makassar, bahwa Cunta’ sebenarnya tinggal di Makassar. Setelah dicek kesana, ternyata Cunta’ sudah lama tidak tinggal disana. Setelah tamat dari SMA kami sering bertemu dengan Cunta’. Setahu kami, Cunta’ tinggal di jalan Cendrawasih yang dekat dengan jalan Haji Bau. Kami harus menemukan dia. Karena Cunta’ merupakan ikon NEWTON yang paling sorokao…ha ha ha ha. Temu Kangen 2011 tidak lama lagi. Nah dari mana kami harus memulai menelusuri jejak untuk menemukan Cunta’…? Jawabannya adalah Laut dan Pulau Kayangan. Dari kenangan masa lalu. Bayangkan saja, 30 tahun itu sudah lama sekali, dan sudah lupa mi, siapa teman-teman kita dulu waktu sekolah. Dan hanya berbekal absen sekolah waktu kami ambil dari tata usaha sekolah waktu itu, yang hanya tinggal 3 lembar saja.
Tersimpan beberapa lama, akhirnya saya serahkan daftar absen itu ke Jerry. Saat itu nama-nama teman NEWTON sudah mulai disusun, nama dan nomor teleponnya saja. Hingga bentuknya yang sekarang. Mari kita sambut Temu Kangen 2011, Salam NEWTON.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar