NEWTON INFORMATION AGENCY

Kamis, 28 Oktober 2010

NEWTON Ke Pulau Kayangan Untuk Ambil Nilai



Pagi itu saya bangun agak cepat, jam didinding menunjukkan pukul 06.00 pagi. Adalah persiapan kami anak NEWTON untuk berolahraga ke Pulau Kayangan (Khayangan). Masing-masing anak NEWTON berangkat sendiri-sendiri langsung menuju kantor Pulau Kayangan yang terletak didepan Benteng Fort Rotterdam, tepatnya di Jalan Ujung Pandang. Kami menunggu sampai guru olahraga kami datang. Setelah membeli Tiket masuk, dan absen diwartakan, maka kami masuk dan siap berangkat ke Pulau Kayangan.

Pulau Kayangan adalah sebuah pulau kecil berpasir putih seluas sekitar 1 ha dan secara administratif termasuk dalam wilayah Kelurahan Bulo Gading, Ujung Pandang, Makassar, Sulawesi Selatan. Lokasinya berjarak ± 0,8 km dari Kota Makassar, tidak jauh dari Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar, atau dapat ditempuh 15 menit perjalanan dengan menumpang perahu boat 36 PK yang khusus disediakan bagi para pengunjung. Pulau ini dulunya bernama Marrouw atau Meraux.

Di Pulau Kayangan, dengan bimbingan guru olahraga kami waktu itu, pak Wongkar, sebelum berenang kami melakukan pemanasan terlebih dahulu. Setelah pemanasan keliling Pulau Kayangan sebanyak dua kali, maka kami semua siap untuk turun berenang, atau belajar berenang, atau bermain volley di air. Pengalaman ini masih membekas di hati kami sebagai anak NEWTON. Sekali peristiwa giliran anak laki-laki yang akan diambil angkanya. Pada saat kami dipanggil, kami mala sembunyi, sehingga guru kami batalkan pengambilan angkanya. Guru kami sangat kecewa waktu itu. Namun kami anggap biasa-biasa saja. Itulah nakal-nakalnya kami sewaktu di SMA. Akan menjadi kenangan yang indah untuk dikenang.

Terakhir kami mendengar bahwa Pulau Kayangan menambah fasilitas kolam renangnya. Dan saya sempat berkunjung ke pulau tersebut pada tahun 2007, bersama anak dan istri. Ini merupakan yang pertama untuk kedua anak saya. Bahwa Pulau Kayangan adalah pulau yang penuh dengan kenangan semasa sekolah dulu. Lihat saja foto-fotonya. Selalu dilatar belakangi dengan laut.

Ada satu teman NEWTON yang sampai saat masih kami cari terus. Dia adalah Cunta’. Dimana dia sekarang? Ada info dari teman yang tinggal di Makassar, bahwa Cunta’ sebenarnya tinggal di Makassar. Setelah dicek kesana, ternyata Cunta’ sudah lama tidak tinggal disana. Setelah tamat dari SMA kami sering bertemu dengan Cunta’. Setahu kami, Cunta’ tinggal di jalan Cendrawasih yang dekat dengan jalan Haji Bau. Kami harus menemukan dia. Karena Cunta’ merupakan ikon NEWTON yang paling sorokao…ha ha ha ha. Temu Kangen 2011 tidak lama lagi. Nah dari mana kami harus memulai menelusuri jejak untuk menemukan Cunta’…? Jawabannya adalah Laut dan Pulau Kayangan. Dari kenangan masa lalu. Bayangkan saja, 30 tahun itu sudah lama sekali, dan sudah lupa mi, siapa teman-teman kita dulu waktu sekolah. Dan hanya berbekal absen sekolah waktu kami ambil dari tata usaha sekolah waktu itu, yang hanya tinggal 3 lembar saja.
Tersimpan beberapa lama, akhirnya saya serahkan daftar absen itu ke Jerry. Saat itu nama-nama teman NEWTON sudah mulai disusun, nama dan nomor teleponnya saja. Hingga bentuknya yang sekarang. Mari kita sambut Temu Kangen 2011, Salam NEWTON.

Senin, 25 Oktober 2010

Anak NEWTON Ke Malino, setelah Juara Umum


Terlihat dari gambar ini, teman-teman sedang bermain kartu antara lain Tonny (kakak saya, alm), Afu, Ingko, Makmur, Chichi, Yati, Cunta, John, Rusli, Anky, dan yang terhalang, Suaib atau Har. Menceritakan bahwa sebentar lagi kita akan ke air terjun Bulutana, sekitar 8 atau 9 kilometer dari Malino. Sambil menunggu, kami bermain kartu, atau domi. Kenangan indah ini tidak akan terulang lagi.

Masa SMA adalah masa yang paling indah untuk dikenang. Moga-moga reuni kita angkatan '78 ke Malino walau hanya sehari saja. Foto-foto seperti ini saya pikir masih banyak lagi, karena teman-teman yang lain juga punya. Terakhir kami mendapat informasi dari John, bahwa foto-foto seperti ini akan dibawah ke Jakarta pada tanggal 6 November 2010, dalam pertemuan yang diadakan oleh Andi Mallarangeng (Anto). Semoga langkah pra TK 2011, ini bisa diwujudkan oleh teman-teman angkatan '78. Sebagai catatan, bahwa foto-foto yang akan dibawa John sudah tidak ada klisenya mi(kita pakai sejenak logat harian, saking semangatnya menulis lho... hehehe). Artinya masih bisa bercerita pada saat kita bertemu nanti. Dan rencana akan di scan sama Har.

Sementara itu, kami terus-menerus mencari alamat email teman NEWTON yang lain untuk segera bergabung, guna berbagi pengalaman satu sama lain. Tidak dirasa 30 tahun kita meninggalkan sekolah tercinta kita, SMA Katolik Cendrawasih Makassar.
Suasana memang sudah berubah. Kota Makassar saat ini semakin maju dan anak NEWTON saat ini yang ada di Makassar di perkirakan berjumlah 20 orang, yang tercatat resmi dari jumlah sekitar 64 orang. Tidak termasuk Yuki dan James.

Senin, 18 Oktober 2010

Selain Sekolah Di Pecinan Juga Ada Bioskop

Selain Sekolah di Pecinan Juga Ada Bioskop
Pecinan Masa Silam (8)

DI kawasan Pecinan tempo dulu terdapat beberapa sekolah Tionghoa seperti sekolah Hua Qiao Xiao Xue Di San Xiau di Moestraat atau Jl Pintu Dua yang juga disebut Kampoeng Ende. Sekarang telah menjadi Jalan Timor.

Letak sekolah Tionghoa ini adalah di rumah makan Singapore. Selain itu ada juga sekolah Tionghoa Hua Qiao Xiao Xue Di Er Xiau di Jalan Ibudepu yang sekarang bernama Jalan Lombok. Bekas sekolah Tionghoa itu kini telah berubah menjadi Hotel Dinasti.
Selain sekolah, ada beberapa bioskop di Pecinan masa lampau. Seperti di Jalan Pakareppe yang juga disebut Kampoeng Kecap atau sekarang Jalan Lembeh. Bioskop itu dulu bernama Bioskop Sanghai. Kemudian pada tahun 1970 berubah nama menjadi Bioskop Ratu.
Selain di Jalan Pakareppe, di Moestraat atau Jalan Pintu Dua yang juga tersebut Kampoeng Ende, sekarang Jalan Timor, ada juga Bioskop Nan Sing. Dulu disebut Bioskop AA. Di Jalan Bali pun demikian, ada Bioskop Quo Tai dan era 1970 berubah menjadi Bioskop Anda. Sekarang bioskop ini menjadi Makassar Theatre.
Di depan Bioskop Anda ada rumah milik Tionghoa peranakan yang didirikan oleh almarhum Tjoa Goan Lui .
Nama rumah makannya adalah Rumah Makan Dinda. Sampai saat ini Rumah Makan Dinda masih ada dengan bangunan tempo dulunya.

Pada era 1970 Rumah Makan Dinda sangat terkenal dengan nasi campurnya. Hingga saat ini masih banyak warga Tionghoa yang memesan. "Apalagi pada musim cumbeng atau ziarah kubur," kata anak mantu almarhum Tjoa Goan Liu yang dijumpai Tribun pekan ini.
Sementara itu disebrang Jalan Bali, ada Jalan Sumba dan Jalan Serui. Jalan Serui dulu hanya dikenal sebagai Kampoeng Balanda. Menurut tokoh Tionghoa Kadir Gunawan, Kampoeng Balanda bukan berarti dihuni Belanda, tetapi lokasi itu adalah rumah para pejabat Tionghoa peranakan yang dipekerjakan pemerintah Belanda di masa penjajahan.
Tionghoa peranakan dianggap perekat antarsuku yang ada di Sulsel, utamanya di Makassar. Jadi dengan gerbang China Town yang ada sekarang di depan Balaikota Makassar sekarang, itu bukanlah batas Pecinan tempo dulu. (moeh david aritanto)

Kamis, 14 Oktober 2010

Yuki dan Boy, teman sewaktu di SMP dan SMA

Yuki adalah teman sekolah kami dulu. Saat ini Yuki bermukim di Jakarta. Teman kami ini dulu bersekolah di SMA Katolik Cendrawasih Makassar. Namun pada saat kenaikan kelas, yaitu ke kelas dua, Yuki pindah kembali ke Jakarta. Pengalaman kami bersama Yuki, waktu ke pulau Samalona dengan boat karet miliknya. Yuki, Peter, Chichi, dan Co'co' kala itu. Sudah agak lupa sih. Namun kami akan melanjutkan cerita ini jika "menangkap" Yuki. Moga-moga Yuki bisa hadir di Temu Kangen 2011 yang akan datang.


Boy adalah teman sekolah saat di SMP Frater Thamrin Makassar. Boy sangat pandai bermain sepakbola. Saat ini Boy bekerja di bagian yang berhubungan dengan Lingkungan Hidup. Dari SD Frater, saya sudah mengenal Boy. Setelah tammat SMP, kami berpisah. Boy masuk SMA Katolik Rajawali. Dan saya masuk di SMA Katolik Cendrawasih. Setelah itu kami sudah jarang bertemu, bahkan tidak pernah lagi ketemu. Pada saat kuliah, pernah sekali bertemu di PMKRI, saat itu Boy aktivis di HMI kalau tidak salah.
Seiring jalannya waktu, dan perkembangan teknologi, maka tahun 2010 ini kami bertemu di FB. Saya langsung teringat teman SMP saya dahulu,...BOY.

Selasa, 12 Oktober 2010

Perpisahan Anak NEWTON 1980-1981


Foto ini saya ambil dari FB dari teman Newton yang saat ini bekerja di Jawa Barat. Dari sekian foto yang disimpannya, hanya foto ini saja yang terbaik untuk ditampilkan. Nampak teman kita, dalam gambar ini adalah John, Makmur, Herman, Ingko, Manto, Jerry, Ondos, Adri, Rusli (tidak pakai baju), Cunta', Suaib, Tino (juga tidak pakai baju), AGUS (juga tidak pakai baju-berdiri), Akbar, Felix, dan Chichi (mungkin juga bukan saya). Yang tidak kelihatan atau lagi tunduk sepertinya Karno, atau Johan dan Har (terhalang).

Senin, 11 Oktober 2010

Reuni Pertama NEWTON di Tahun 1986

Reuni pertama anak Newton sudah pernah dilaksanakan pada tahun 1986 di Malino, Sulawesi Selatan. Reuni yang kedua diadakan sekitar tahun 2000-an, di bulan Desember, saya tidak sempat hadir dalam acara reuni tersebut. Sangat disayangkan.
Saya sempat dihubungi Akbar alias Kebah saat itu, bahwa dalam waktu 2 minggu kami akan kumpul-kumpul di Makassar. Tugas shift yang membuat saya tidak bisa ke Makassar, karena disamping akhir tahun, masa cuti sudah habis dan lewat.
Tahun 2009, saya cuti ke Makassar dan bertemu dengan Jerry. Dan Jerry memberi saran yang baik untuk masukan. Ambil cuti penuh 2 minggu, biar bisa ketemu dengan teman-teman.
Akan saya gunakan dengan sebaik-baiknya. Terima kasih Jerry.
Bertemu Rusli di kantornya pada pagi hari sekitar pukul 10.00 pagi. Pagi itu memang sudah ada rencana mau bertemu dengan Rusli di kantornya. Tapi sebelumnya saya pergi makan nyuk nyang di jalan Timor. Kantornya Rusli juga di jalan Timor, dan dekat dengan penjual nyuk nyang yang saya kunjungi bersama istri dan anak.

Teman-teman Newton yang hadir waktu itu adalah Akbar, Agus, Tino, Mira, Ria, Elly, Fonny, Steven, Suaeb, dan masih ada beberapa lagi. Ini kalau tidak salah adalah pertemuan tahun 2000, dimana saat itu Tino juga hadir. Teman kita ini adalah "penyerang"nya Newton dengan potongan rambut sedikit jabrik. Memang jabrik Chi. hehehe.....! Tino biasa berpasangan dengan Rusli, sedangkan saya sendiri dengan Manto di barisan belakang.






Photo ini antara lain, Chichi, Jerry, Agus, dan Felix. Diambil sebelum kami jalan-jalan ke Tanjung Bunga. Waktu itu Tanjung Bunga belum seperti sekarang ini. Masih banyak empang. Kami berempat jika ada waktu selalu kesana. Namun seperti biasa kami singgah dulu dirumahnya Peter. Saat ini Peter sedang tidak berada di Indonesia. Dia sedang tugas dinas ke luar daerah untuk beberapa waktu lamanya.
Adiknya yang selalu menemani kita saat datang dirumahnya. NEWTON selalu mencari sesuatu dilingkungan sekitar Tanjung Bunga. Tanjung Bunga yang hijau, menjanjikan masa depan pengembangan kota Makassar yang lebih baik.

Rabu, 06 Oktober 2010

Tombolo' Malino, Sulawesi Selatan

Pada gambar ini, nampak enam anak Newton yang masing-masing terdiri dari Harmunanto, Johan, Anky, Tino, Awi, dan Chichi. Kami menuju ke Air Terjun di Bulutana, sekitar 8 kilo dari kota Malino. Liburan ini diisi dengan kegiatan yang mendidik dalam rangka Sumpah Pemuda. Agus dan teman-teman paling suka ke Malino pada saat Sumpah Pemuda. Masalahnya kita harus memberi izin teman kita yang bernama Cunta. Cunta sudah pasti tidak dapat izin dari orang tuanya. Makanya kita membuat daftar peserta yang akan ke Malino. Jika daftar peserta Sumpah Pemuda sudah dilihat dan ditanda tangani oleh Orang tuanya Cunta', maka Otomatis Cunta pasti berangkat ke Malino. Maklum Cunta itu anak mami. hehehe...! Sungguh pengalaman yang tidak bisa kita lupakan. Masa-masa indah yang penuh dengan kenangan. Dimana mi Cunta kalau begitu...?


Dalam gambar ini nampak Jerry, Agus, Chichi, dan Felix. Kami menuju ke kebunnya Agus di dekat Mandai kalau tidak salah. Berangkat pada malam hari. Kenangan indah yang tidak dapat kami lupakan. Jadi Agus, kapan lagi kita jalan-jalan seperti begini? Sepertinya tidak mungkin lagi. Waktu kita tidak ada dan semua sudah berkeluarga, sudah ada anak dan istri. Kecuali dengan niat yang kuat. Itu yang saya pikirkan, bro.

Pada gambar ini, nampak Chichi, Jerry, dan Felix sedang berfoto bersama. Ini sehabis kami di posma. Kami ke Malino untuk santai sejenak mengingat masa-masa yang indah yang telah kami lewati bersama, dan tidak akan kembali lagi. Kami sangat berbahagia dan kami bersyukur. Hidup ini memang harus dinikmati, ya. Saya lupa siapa yang foto ini,... saya pikir yang ambil foto ini adalah Agus, ketua kelas kita.
Atau mungkin juga John, karena dia selalu bawa kamera kalau kita ke Malino. Atau bisa juga menggunakan "timer". Kita sudah tidak bisa ingat dengan baik, 30 tahun lalu bukan sebentar. Bahkan ada teman kita walau sudah ketemu tapi lupa nama. Tidak semua bisa diingat dengan baik. "Toa mi Ramang"...he he he he.....!!!


Ke Pulau Kayangan bersama teman NEWTON

Inilah foto kami sebagai anak-anak NEWTON saat mengisi liburan panjang, terdiri dari Chichi, Makmur, Anky, Petrus, dan Jerry. Kami ke Pulau Kayangan dan menikmati hari libur kami dengan bersenang-senang. Ada sedikit yang berubah dengan pulau Kayangan terutama tempat dimana kami foto bersama. Sudah berubah dan tidak bisa mengambil kembali foto bersama ini pada saat Temu Kangen 2011 yang akan datang. Mudah-mudahan kita bisa ke Pulau Kayangan.

Saat ini kami sedang menunggu teman kami, Peter dari Amerika Serikat. Dia sudah siap untuk datang ke Indonesia, Makassar. Kalau Makmur bekerja di Tangerang, Jakarta sebagai pegawai yang mempunyai dedikasi yang tinggi. Makmur masih menyimpan rekaman api unggun sewaktu kami ke Malino 30 tahun yang lalu. Anky, di Makassar, dan bergelut di bidang pendidikan. Teman kita ini terakhir saya temui pada tahun 2009 di Makassar, di rumah makan Cobe-cobe punya Aping, bersama dengan Felix, Rusli, dan Jerry.



Kalau Jerry memang di Makassar, berwiraswata untuk membangun kota Makassar menjadi lebih baik. Semoga 2011 nanti Makassar bisa mendapatkan Piala Adipura. Saya dukung.

Saat itu kami ke Malino dalam rangka Sumpah Pemuda. Dan dalam foto ini terlihat Chichi, Senny, dan Fatma dalam kegiatan sosial. Kami menuju ke kecamatan Tinggi Moncong di Malino untuk membagi pakaian bekas yang masih layak pakai. Senny saat ini berada di Jakarta, sedangkan Fatma di Makassar. Harapan kami Senny dan Fatma bisa hadir di Temu Kangen 2011.

Pengalaman saya saat ini, pernah bertemu dengan Senny di Balikpapan Center, Matahari Depertment Store. Senny ditemani oleh kedua anaknya yang cakep-cakep. Itu sekitar 10 tahunan yang lalu. Sempat saya hubungi lewat telepon, dan bicara sebentar.


Ini adalah foto yang terdiri dari Tino, Chichi, dan John. Foto bersama ini berlokasi di Malino dalam rangkah Sumpah Pemuda. Tino saat ini bekerja disalah satu perusahaan swasta ternama di Jakarta. John saat ini bekerja di Semarang. Beberapa tahun yang lalu, John sempat bekerja di Jakarta dengan perusahaan yang sama di Semarang. Antara John dan Tino, ada persamaan 'gaya' dalam bersepak bola. Jangan ditanya mereka berdua sangat kompak. Makanya NEWTON selalu juara umum. Tapi perlu dicatat, bahwa dalam cabang sepakbola,NEWTON belum pernah menjadi juara.





Tahun depan yaitu tahun 2011, teman seangkatan kami, SMA Katolik Cendrawasih 1978, akan mengadakan temu kangen deOyes, adalah kiper andalannya NEWTON. Tidak heran kalau dia pindah dari Avogadro ke Newton. Karena dia menjadi benteng terakhir pertahanan Newton dalam menjaga gawang NEWTON.
Saya bertemu dengan Oyes, pada saat dia tugas rutin ke luar daerah. Dan kali ini dia ke Balikpapan. Kami bertemu di lobby Hotel Pacific Balikpapan, Kalimantan Timur.


Teman kita ini semakin ganteng dan fresh saja. Apakah masih menjadi pemain bola dari kelasnya NEWTON? Ya, setahu saya waktu ketemu, tidak sempat bertanya. Tapi menjaga kesehatannya dengan baik. Sekitar 30 tahun kita tidak pernah bertemu. Sudah ada yang berubah. Maklum sudah memasuki kepala 5. Impian kami untuk temu kangen dengan teman-teman seangkatan kita akan terwujud. Ada semacam kerinduan untuk bertemu dengan teman-teman.
Tema Temu Kangen 2011 diberi judul "Paraikatte Sikamaseang".





Bertemu Di RM Cobe Cobe, Makassar

Kami bertemu ditempatnya Aping, Rumah Makan Cobe cobe, Makassar. Rusli, Jerry, Felix, dan Anky. Agus saat itu tidak sempat datang. Kami berlima bertemu sangat akrab. Membicarakan teman-teman kita seperti Cunta' yang sudah lama tidak pernah bertemu. Kemana dia ya..? Cunta' tahun depan kita mau reuni satu angkatan 1978. Ada Avogadro, Newton, Pasteur, dan Gauss, serta IPS 1 dan IPS 2. Cerita masalah sekolah dulu, sambil makan dan minum. Akhirnya tahun 2010 ini, ada berita dari teman-teman di Jakarta, bahwa saat ini mereka berkumpul guna mewujudkan Temu Kangen 2011. Mari kita sambut walau saat ini kita semua masih sangat sibuk.

Kumpul Teman Sejenak di RM Cobe-cobe, Makassar

Pada tahun 2007, saya dan keluarga cuti ke Makassar. Menghubungi teman-teman yang masih sangat sibuk seperti Ani, Felix, Jerry, Agus, dan Anky serta Rusli. Hanya pada malam hari saja baru ada waktu kosong buat teman-teman Newton untuk ditemui. Jerry mengajak saya dan teman-teman lain makan malam di Cobe-cobe punya teman kita, Aping. Saat itu kami tidak bertemu dengan Aping karena sedang tidak ada di tempat.

Saya dan Jerry akhirnya bertemu dengan Felix dan Anky di Cobe-cobe, menyusul Rusly dan istrinya. Malam itu Agus juga mau datang, tapi ada halangan di kampus, Agus tidak jadi datang. Inilah hasil fotonya. Newton Information Agency tetap bekerja seperti biasanya, sebagai wartawan foto.

Ada saran dari Jerry waktu itu, bahwa kalau cuti ke Makassar ambil penuh 2 minggu. Saran ini sangat positif buat saya, agar saya juga bisa bertemu dengan teman-teman Newton yang lain,
di Makassar, kota yang kita cintai bersama.
Jumlah anak NEWTON di Makassar, tidak tahu persisnya berapa. Namun saya bisa sebutkan saja secara serabutan seperti, Agus, Akbar, Anky, Ingko, Stephanus Taneh, Rusly, Ani, Fatma, Yati, Ria.
Tentang Ria, kabar yang saya dengar dari teman-teman NEWTON, bahwa dia pindah tugas ke Sulawesi Barat.

Dimana mi itu Amir dan Cunta? Setahu saya Amir di Manado. Pernah bertemu dengan Felix, sewaktu Felix masih tugas di Manado. Kalau Cunta' saya tidak tahu dimana dia sekarang. Tidak pernah terlacak sampai saat ini. Dia mi yang paling cerewet, tapi kami senang kalau dia ada. Cunta' dimana kau sekarang? Harapan kami di 2011, kau hadir untuk temu kangen kita. Salam Newton, ada lammas ... ... he he he he..........

Kreasi anak-anak NEWTON angkatan 1981

Gambar ini diambil dari album foto pribadi, dan memperlihatkan bahwa penyimpanan ini tidak merusak foto-foto yang disimpan. Alhasil foto ini di scan, dengan berbagai sarana yang tersedia, seperti kamera digital, kamera handphone, atau notebook, cukup memuaskan kami. Seandainya kami punya scan, kami bisa menghasilkan gambar yang lebih. Nah, anak-anak NEWTON sanggup melakukan itu dengan berbagai peralatan seadanya.
Kami juga mau menerima masukan dari teman-teman. Siapa tahu bisa menjadi tambahan income yang bisa menutup pengeluaran… he he he he…!

Pengalaman di Bekapai Platform, Selat Makassar


Ini adalah gambar Bekapai platform yang terletak di Selat Makassar. Pernah beberapa kali mampir di sini, sekitar 20 tahun yang lalu. Waktu itu masih bujang. Bekapai satu-satunya platform yang cukup jauh dari kota Balikpapan. Dengan Chopper sekitar 20 menit.
Singkat cerita berangkat dari Sepinggan Airport atau Helipad di samping Banua Patra menuju atau melewati rute Senipah Terminal lalu ke Bekapai Platform. Dari Banua Patra ke Senipah sekitar 10 sampai 15 menit.
Namun kalau dari Bandara Sepinggan ke Senipah bisa sekitar 5 sampai 10 menit. Pengalaman ini sangat berharga buat saya, karena sehubungan dengan perkerjaan yang disandang sebagai Operator.




NEWTON Selalu Menjadi Juara Umum



Sebagai anak Newton, SMA Katolik Cendrawasih Makassar, punya prestasi yang sangat bagus. Untuk bidang olahraga, jika ada porseni selalu juara umum. Yang kami ingat waktu kelas dua, hanya kalah selisih point, padahal kami merasa di culasin oleh panitia.

Namun akhirnya kami mau menerima hal tersebut sebagai juara kedua. Kami tetap bangga sebagai NEWTON. Di kelas tiga, kembali kami menjadi juara UMUM lagi. Tak pelak kami memang yang terbaik di angkatannya. Untuk kepandaian anak-anak Newton tetap paling diatas, sampai ada juga wakil kami yang masuk diterima di Institut Teknologi Bandung (ITB). Dia adalah Ondos, teman kita. Kabar terakhir dia bekerja di Jakarta. Nah, Ondos pada saat perpisahan kelas memegang buku catatan NEWTON untuk reuni selanjutnya. NIA memang mencari buku itu. Moga-moga masih ada. Kami menunggu teman kita ini, ...Ondos.