NEWTON INFORMATION AGENCY

Kamis, 30 September 2010

Jalan Nusantara Dulunya Bernama Jalan Kemakmuran

Jalan Nusantara Dulunya Bernama Jalan KemakmuranJalan dan Toko di Kawasan Pecinan Makassar Masa Silam (1)BATAS Kampoeng China yang sekarang dikenal disebagai Kawasan Pecinan Makassar, awalnya tidak terlalu luas. Ini berdasarkan cerita orangtua penulis semasa hidupnya dan keterangan Kadir Gunawan (63), warga Jl Sulwesi, Makassar. Awalnya, kawasan ini diduduki penjajah tentara Jepang yang kemudian diambil alih kolonial Belanda. Saat itu kawasan Pecinan hanya sebatas Pasar Straat atau Jalan Kemakmuran yang sekarang kita kenal sebagai Jalan Nusantara. Dulunya, antara Jalan Nusantara dan pelabuhan, masih ada Jalan Pelabuhan yang kemudian berubah menjadi Jalan Martadinata. Jalan ini kemudian hilang akibat perluasan pelabuhan. Untuk Jalan Sulawesi, awalnya dikenal sebagai Temple Straat atau Jalan Klenteng. Nama jalan ini merupakan pemberian Belanda. Disebut Temple straat karena di jalan ini banyak berdiri klenteng. Beberapa tahun setelah Indonesia merdeka, Jalan Klenteng berubah lagi menjadi Jalan Sulawesi. Sementara Jalan Timor saat ini, dulunya disebut Kampoeng Ende yang dikenal pula sebagai Jalan Pintu Dua. Di zaman kolonial Belanda disebut Mouis Straat. Jalan Timor juga disebut Kampoeng Ende dikarenakan banyak orang-orang yang berasal dari Timor tinggal di daerah tersebut. Mereka umumnya adalah bekerja untuk orang Tionghoa. Orang Timor dikenal sebagai tenaga kerja yang ulet dan jujur. Sementara gelaran untuk Pintu Dua disebabkan ada pintu masuk yang dulunya berdiri di perapatan Jalan Timor dan Jalan Irian yang sekarang diberi nama Jalan Dr Wahidin Sudirohusodo.Kedua pintu dibuat oleh kolonial Belanda sebagai skat untuk memantau aktivitas pedagang Tionghoa. Karena ada juga warga Tionghoa yang bergabung menjadi Laskar Merah Putih, kelompok yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Jadi posisi Jalan Pintu Dua berada di antara Kampoeng Jera' (Kampung Kuburan) di sebelah Timur, sekarang pasar sentral. Sementara di bagian barat, selepas gerbang kedua, terdapat Jalan Klenteng. Jalan Pintu Dua inilah akses satu-satunya yang sering dilewati oto joli atau mobil jenazah dari arah Jalan Klenteng (kini Jl Sulawesi) menuju Kampoeng Jera' (kini kawasan Pasar Sentral dan Pusat Pertokoan Makassar). Di dalam Jalan Pintua Dua, selain terdapat banyak toko, juga terdapat dua nama kampung yakni Kampoeng Pa'sasa atau kampung bagi warga yang berprofesi mencuci pakaian. Letaknya di belakang Masjid Ende, sebelum masjid ini ada. Kampoeng Pa'sasa tembus Jalan Pakareppe atau Kampoeng Kecap yang sekarang dikenal sebagai Jalan Lembeh. Jalan Lembeh dikenal Kampoeng Kecap karena pada masa itu terdapat empat pabrik kecap terbesar di Makassar. Selain Kampoeng Pa'sasa, di dalam Jalan Pintu Dua juga terdapat Kampoeng Garoncong (Buroncong). Disebut Kampoeng Garancong, menurut cerita almarhum Ibunda Nio Biau Eng, salah seorang warga Tionghoa Makassar, karena dulunya penghuni kampung tersebut mayoritas Tionghoa Peranakan yang gemar bersaing memakai ponto garoncong. Dalam bahasa Indonesia disebut gelang emas berbentuk garoncong.Pada dekade tahun 1970, memang kerap ada beberapa penjual garoncong yang mangkal di depan kampoeng tersebut. Di dalam Jalan Pintu Dua, juga terdapat Pasar Pintu Dua. Lokasinya berada di Jalan Ibudepu, sekarang Jalan Lombok. Lokasi pasar Pintu Dua terdapat di depan Klenteng Co Su Kong (Dharma Loka), hingga di depan sekolah Tionghoa yang bernama Hua Qiao Xiao Xue Di Er Xiau. Pada dekade tahun 1975-an sekolah ini berubah menjadi SMP dan SMA Ramayana. Namun kedua sekolah ini telah tiada. Sekarang lokasinya telah berubah menjadi Hotel Dinasty.Selain di Jalan Ibudepu, sekolah Tionghoa juga ada di perbatasan Jl Savu dengan Jl Timor, Makassar. Ada juga sekolah Tionghoa bernama Hua Qiao Xiao Xue Di San Xiau. Sekolah Tionghoa itu kini telah tiada. Sekarang lokasi itu telah menjadi Rumah Makan Singapore.Jalan Bacan yang juga kenal sebagai Pasar China Town, dulunya bernama Jalan Bulekang. (moeh david aritanto) Daftar Nama-nama Toko Tempo Duludi Kawasan Jalan Pintu Dua dan Jalan Klenteng.1. Toko Hong Fong, Jln Pintu Dua No.35 Makassar2. Toko Tan Hing Liong, Jln Klenteng No.148-150 Makassar3. Seng Goan Tukang Mas, Jln Klenteng No.228 Makassar4. Kam Weng, Jln Klenteng No. 226 Makassar.5. Toko Liong Seng, Jln Klenteng No. 183 Makassar6. Goang Sieng Tukang mas, Jln Klenteng No. 232-234 Makassar7. Hong Tiong Tjong, Jln Klenteng No. 142-144 Makassar8. Liem Tjheng Ken, Jln Klenteng No.80 Makassar9. Ban Eik & Co. Jln Pintu Dua No.135 Makassar10. Toko Hok Sin Hien, Jln Klenteng No.110 Makassar11. Lee Hing Tukang Sepatu, Jln Klenteng No. 91 A Makassar12. Liong Hoat Hoo. Jln Pintu Dua No.120 Makassar13. Sin Ban Hong & Co, Jln Klenteng No.29 Makassar (masih berlanjut...)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar